Kodusa
KODUSA merupakan salah satu band diantara jajaran band yang bergenre
metal. KODUSA sendiri berdiri pada tahun 1998 oleh Almarhum Ivan. Lirik dan syair yang mereka lantunkan umumnya bertemakan rohaniah dan ke Islam an.
Sejarah
Band ini berdiri pada tanggal
19 Juli 1998 oleh Almarhum
Ivan 'Bhatocx' Wijaya. Pada waktu itu formasi
band tersebut, masih belum seperti sekarang. Dulu semasa era Ivan, KODUSA mengalami berbagai perubahan formasi. Yang jelas format
band sebelum sepeninggalnya Ivan adalah Ivan (
gitar), TJ (
vokal perempuan), Dicky (
vokal pria), Zack (
bass) dan Beni (
drum). Kemudian pada tanggal
2 Desember 1999, Ivan wafat karena leukimia. Setelah sepeninggalannya Ivan, Dicky sang
vokalis, mengusulkan agar Lulu masuk sebagai
Additional mengisi kekosongan pemain
gitar ditubuh KODUSA. Sempat beberapa
Additional lainnya yang mengisi posisi gitar 2 pada KODUSA, diantaranya Bemby dan Fajar. Namun yang masih bertahan menemani KODUSA adalah Lulu. Tak berapa lama formasi ini berjalan, KODUSA mengalami perubahan formasi yang baru lagi. Kali ini TJ (TJ Extravaganza) mengundurkan diri dan memilih untuk bersolo karier serta Dicky pun memutuskan keluar dari KODUSA dan memilih menjalankan
bandnya yang lain. Karena terjadi kekosongan pada
Vokal 1 dan
Vokal 2, kemudian Lulu mengajukan Lila yang tidak lain adalah adik kandungnya sendiri untuk mengisi
Vokal perempuannya. Atas usulah dari Om John, Ayah Almarhum Ivan, maka Ives yang tidak lain juga merupakan adik kandung Almarhum Ivan lah yang mengisi
Vokal laki-lakinya. Untuk menambah nuansa baru di tubuh KODUSA, Lulu menyampaikan idenya agar menambah satu instrument lagi, berupa satu perangkat
TurnTable berikut
Sampling yang dimainkan oleh seorang
DJ perempuan yang bernama Amy. Selang beberapa waktu, disebabkan sesuatu hal, kemudian Beni (
drummer), hengkang dari KODUSA dan posisinya digantikan oleh AL (
drummer Purgatory (grup musik)). Sekitar awal tahun
2000, KODUSA mengalami Reformasi total. Personil ininya hanya tinggal pemain
bass KODUSA saja yang bernama Zack. Kemudian di tahun inilah akhirnya dinyatakan terbentuknya formasi baru untuk KODUSA, yang dimotori oleh Ives (
vokal pria), Lila (
vokal wanita), Zack (
bass), Lulu (
gitar), Amy (
DJ) dan Al (
drum). Namun sayangnya formasi ini hanya dapat bertahan selama 2 tahun. KODUSA harus mengalami kekurangan personil kembali. Amy mengundurkan diri disebabkan kesulitannya membagi waktu antara
band dengan pekerjaannya. Dan 3 tahun kemudian, tepatnya tahun
2004, Al (drummer) yang kemudian statusnya adalah suami dari Lulu, terpaksa harus dinonaktifkan dari KODUSA dikarenakan harus melanjutkan perjuanannya bersama
Purgatory(grup musik). Dalam formasi yang minimalis ini KODUSA dibantu oleh Oky (
drummer TABOO) sebagai
Additional drummer. KODUSA juga ikut dalam album kompilasi keluaran
ZR Record “
Revolution of Sound” dengan lagu andalannya yang berjudul "Damai" pada tahun
2005 yang dimotori oleh
SONY/BMG Indonesia. Saat ini KODUSA kembali dalam format minimalis. Tetap dengan mengandalkan kekuatan lirik dan lagu, karakter
vokal Ives dan Lila, permainan
bass Zack dan solo
gitarnya Lulu serta penabuh
drum andalan yang baru dipertemukan oleh ALLAH SWT. di sebuah mesjid, ketika Zack sedang menunaikan ibadah
salat taraweh di bulan
Ramadhan tahun
2007, bernama Rala.
filosofi lambang
Filosofi KODUSA yang dituangkan kedalam sebuah
logo, yakni berupa angka 021 berwarna putih, dibingkai oleh 2 buah gambar segi 4 sama sisi yang terlihat teranyam menyerupai
bintang segi 8 berwarna hijau serta latar belakang berwarna hitam yang keseluruhannya bermakna menjadi cita-cita utama
band KODUSA.
Angka 021 berwarna putih
Angka 021 yang semula diartikan sebagai kode are
Jakarta, karena
band ini berdiri di
Jakarta, kini memiliki makna yang lebih mendalam, yakni
Surah Al-Anbiya’ (Surah ke-21 yang artinya Para
Nabi/Utusan). Dengan filosofi ini, KODUSA ingin menjadi penerus misi dan cita-cita para
Nabi-
nabi dan
Rasul-
rasul terdahulu, khususnya
Rasulullah Sallallahu ‘Alayhi Wassalam dalam menunaikan serta saling mengingatkan dalam amal kebajikan sehingga menjadi dasar pedoman hidup kita, terlebih lagi melalui syair dan lirik. Warna putih menggambarkan harapan untuk memilihi hati yang bersih (putih). Tidak ingin mudah diprovokasi atau dihasut oleh hal-hal yang bersifat negatif.
Bintang segi 8 berwarna hijau
Bintang segi 8 identik dengan lambang
Islam. Karena masing-masing personil KODUSA memiliki satu keyakinan yang sama. Warna hijau menggambarkan suasana
surga yang dipenuhi nuansa Alam yang menghijau, sebagaimana diceritakan dalam
Al-Qur’an. Dengan harapan, agar termasuk (tergolong) menjadi hamba yang disayang dan diizinkan ALLAH Azza Wa Jalla masuk kedalam
surgaNya.
Warna latar hitam
Sedangkan warna dasar hitam menggambarkan sisi gelap dari umat manusia. Istilah sisi gelap ini biasanya identik dengan kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat manusia semasa hidupnya. Meski pernah melakukan kesalahan, harapannya tidak ingin berputus asa untuk menjadi orang baik dan yang terbaik. Dengan adanya sisi gelap ini, setidaknya manusia semakin terpacu untuk memperbaiki diri menjadi yang lebih baik hingga hembusan nafas terakhir menjemputnya.